Klip tersebut dimulai dengan Smith yang tengah bernyanyi di sebuah studio rekaman dengan iringan denting piano, khas Smith di klip-klip lagu sebelumnya. Adegan pun berganti dengan wujud dirinya di sebuah halaman, masih ditemani pemain piano yang mengiringinya bernyanyi.
Baru setelah itu, sejumlah pasangan yang tampak putus asa muncul di layar. Pasangan-pasangan itu terlihat tengah berjuang mengucapkan selamat tinggal kepada kekasih mereka. Sambil menangis mereka mencium kekasihnya, seakan tak kuasa untuk berpisah.
Akhirnya, Smith sendiri pun memeluk kekasih laki-lakinya sebagai perpisahan.
Too Good at Goodbyes menjadi debut dari album terbaru Smith mendatang. Album itu merupakan kelanjutan dari In the Lonely Hour yang dirilis tiga tahun silam.
Sebelumnya, pada sebuah wawancara Smith sempat mengungkapkan soal makna di balik lagu terbarunya. Dia menyebut itu bercerita tentang hubungan dirinya di masa lalu. Lirik lagunya menyayat, soal sosok yang selalu dicampakkan hingga akhirnya terbiasa.
“Lama sejak mulai bermusik, saya merasa ini akan menjadi lagu pertama untuk proyek selanjutnya," katanya. Lagu itu bukan satu-satunya refleksi hubungan asmara Smith.
Ia menambahkan, album barunya juga merupakan inspirasi dari apa yang ia pelajari dari hubungannya atau orang lain.
"Orang-orang akan melihat, ini seperti yang saya katakan tentang saya dan sesuatu yang saya alami. Apa yang saya alami lewat hubungan yang bijaksana, telah membuat saya jauh lebih kuat dan mendapat pelajaran dari itu," tutur penyanyi asal Inggris itu.
Kendati mengaku diangkat dari kisah cintanya, Smith mengatakan tidak semua lagu tentang masa lalunya. Menurut Smith, hanya akan ada empat lagu tentangnya, sedang sisanya bercerita tentang berbagai hal dan perbedaan orang dalam hidupnya.
Sebagai bentuk promosi lagu Too Good at Goodbyes, Smith melakukan tur ke empat kota yang dimulai sejak 11 September lalu di Los Angeles. Ia lalu mengunjungi New York serta London, sebelum memungkasnya di Berlin, Senin (18/9) kemarin. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar